“Jadi begitu, Id. Kamu bantu anak pak Samad untuk kali ini saja. Bagaimana?” Yang ditanya hanya diam saja sembari menyeruput kopi pahit melawan dinginnya hawa lereng gunung Dempo. Ia memijit-mijit kepala seperti orang yang pikirannya sudah melanglang buana entah berlari k…