Kadang rasa itu
datang dengan sendirinya. Baik bersama hujan di sore hari, saat sepi di malam
hari menuju tidur, atau saat aku lihat segala sesuatu tentangmu. Tentang kamu
dan aku yang dulu pernah merasakan bahagia bersama, walau sekarang kita bukan siapa-siapa.
Ada kenangan yang
sangat sulit aku hilangkan, tentang kita yang dulu pernah saling tertawa
bahagia menghabiskan waktu bersama. berjalan berdua, seolah-olah tidak akan
pernah menemukan ujung. Bergandengan tangan, seakan-akan waktu tidak akan pernah
memisahkan.
Bolehkah aku
hanya sekedar mengingatmu, merasakan adanya hadirmu yang sekarang sudah tidak
ada di sisiku. Bolehkah aku hanya sekedar merindukanmu, hanya untuk memberikan
keyakinan pada hati kalau kau tidak mungkin kembali. boleh kah aku hanya
sekedar manjadi temanmu, karena aku tau dia lebih kau cintai daripada aku.
Sebelum aku siap untuk jatuh cinta lagi, aku
ingin membiasakan hidup tanpamu. Membiasakan hati seperti dulu, waktu kita
belum pernah memberi janji. Kita yang tidak pernah berjanji untuk bersama dan
tidak pernah ada kisah bahagia.
Aku layak untuk bahagia dan memulai hidup
dengan pria yang aku cinta. hanya akan ada seorang saja, tanpa hadirnya masa
lalu bersamamu. Aku sudah mengikhlaskan, karena takdir tidak berpihak pada
kita. Biarkan aku bahagia, walau bukan dengan kamu.
Hari ini aku Cuma rindu, dan tidak pernah
berharap lebih. Hanya sepenggal kisah masa lalu yang kembali teringat, tidak
lebih. Dan ini hanya air mata yang menetes bersama senyum bahagia merasakan
saat-saat bersama dulu.
Aku kuat untuk memulai hari yang baru tanpamu.
Kembali membuka hati untuk seseorang yang benar-benar setia dan mau membagi
hari. Semua tentangmu akan aku simpan rapih, sebuah kisah bahagia yang berakhir
dalam sebuah kenangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar